Menurut
Wikipedia, Saliyah atau Azalea adalah jenis tanaman berbunga dari
keluarga Ericaceae dan genus Rhododendron yang tumbuh di wilayah
beriklim sedang. Azalea tumbuh di sebagian besar Asia Timur dan Amerika
Utara. Bunganya berkembang pada awal musim panas di bulan Juni dan pada
musim gugur menggugurkan dedaunannya, terutama pada spesies Amerika.
Spesies Azalea Asia memiliki daun yang hijau sepanjang tahun.
Menanam
Azelea berfungsi untuk menyerap karbondioksida dan memberikan aura
dingin. Pada habitat liar, ia biasa tumbuh di hutan dan wilayah berawa.
Di Amerika Utara sendiri terdapat lebih dari 50 jenis spesies azalea.
Namun tanaman ini dapat diperbanyak dengan stek atau biji.
Modifikasinya telah menghasilkan lebih dari 10.000 varietas yang berbeda
terutama hasil perbanyakan dengan stek.
Kini
Azelea sudah banyak disilangkan sehingga terbentuk varietas baru dengan
warna yang kian beragam, mulai dan putih, pink, kuning, violet hingga
campuran beberapa warna. Tanaman ini sangat cocok ditanam sebagai
tanaman pembatas atau di dalam pot dengan kondisi tanah yang kering,
sirkulasi udara baik dan ternaungi.
Azalea
tidak membutuhkan banyak sinar matahari seperti tanaman lain. Cirinya
daun akan menguning dan bunga menjadi kecil apabila terlalu berlebihan
sinar matahari. Akar
azalea dangkal dan hidup paling baik pada tanah asam yang subur di
tempat yang agak teduh. Pada stamen azalea yang panjang terdapat kelopak
bunga yang mengandung serbuk sari.
Azalea adalah sesuatu yang terserak.
Azalea atau bunga Saliah adalah bunga liar yang tumbuh di bukit-bukit gersang,
yang banyak dianggap oleh orang sebagai bentuk sebuah perdamaian. Tanaman Azalea ini mampu menyerap karbondioksida dan memancarkan aura dingin bagi lingkungan disekitarnya. Sehingga Azalea mampu memberikan kesejukan, membawa kedamaian dan membuat suasana hati menjadi tenang.
Keindahan bunga merupakan inspirasi yang tiada habisnya untuk dituangkan dalam sebuah puisi. Banyak puisi yang terinspirasi dari bunga Azalea, salah satunya puisi karya seorang penyair terkenal Korea, Kim So Wol (1902 - 1934). Banyak hal penting yang ada di sekitar kita yang berlalu begitu saja, karena belum atau tidak adanya pemahaman, karena kita selalu menganggap masalah yang sederhana.
Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog Ade Putra Blog
BalasHapus